TUMANG
MELAWAN RESISTENSI
Oleh: Wiranto
Kini Tumang telah
berevolusi menjadi sebuah Desa Wisata yang mampu menghidupi warganya melalui
industri kerajinan Tembaga dengan omzet 1,2 milyar perharinya (Narwandi, 2013).
Meski sempat terseok-seok pada saat krisis moneter sekitar tahun 1998, dimana
harga Tembaga sempat membumbung tinggi, pengrajin Tumang masih bisa bertahan
hingga saat ini. Tercatat ada 300 orang pengrajin yang masih aktif hingga kini
dan terbagi dalam 50 kluster (Mansur, 2013).
Tumang mulai dikenal
dalam lingkup nasional dan internasional sejak pengrajin melakukan inovasi produk-produknya pada tahun
1980-an. Pada awal perkembangannya tahun 1970-an, produk Tumang didominasi
perlengkapan rumah tangga sederhana yang berkesan tradisional. Kini
produk-produk yang dihasilkan cenderung fungsional dan dekoratif bermuatan estetis berkesan
kontemporer dengan nilai jual tinggi.