Rabu, 22 Januari 2014

Renungan # 1


EMPATI…

“Sesuatu yang bagi sebagian orang lain hal yang biasa, bisa jadi menjadi luar biasa bagi yang lainnya. Suatu peristiwa yang bagi orang lain hanya sepele, bisa menjadi sesuatu yang maha penting bagi orang lain…”

Dahulu saya pernah bermimpi untuk bersekolah di SMA, banyak yang menganggapnya hal biasa bukan? Namun bagi saya yang hanya anak buruh tani kere, perlu perjuangan berdarah-darah selama tiga tahun untuk mencapainya. Dahulu waktu saya mesti bekerja dikarenakan usai lulus SMP tak bisa melanjutkan ke SMA, pernah bermimpi bisa bangun jam 06.00 pagi, biasa bukan? Namun bagi saya hal ini menjadi sesuatu yang luar biasa dikarenakan bila saya bangun jam 06.00 bisa berarti kehilangan pekerjaan.
Saya dahulu pernah bermimpi mempunyai sebuah sepeda kayuh untuk membantu memenuhi kebutuhan air keluarga dengan cara “ngangsu”, sepele bukan? Namun bagi saya tidak sesepele itu, jangankan membeli sepeda, untuk makanpun kami harus  berseling bekatul atau singkong. Terpaksa saya harus meminjam sepeda kayuh orang dewasa dimana saya harus mengayuh sambil berdiri. Itupun saya mesti membagi 1 dirigen air pada empunya sepeda, padahal perlu 2-3 km untuk mendapatkannya.
Bagi yang pernah mengalami, rasa empati akan mudah terpicu saat orang lain mengalami hal yang sama. Bagi mereka yang tidak, penderitaan orang lain hanya menjadi omong kosong murahan dalam dunia “biasa” mereka. Tak sedikitpun rasa mereka bergetar kala melihat orang lain menderita.
Perbedaan posisi inilah yang menjadi masalah di sini, di negara ini. Empati menjadi barang mahal. Mengapa yang cenderung peduli dengan orang susah adalah orang susah, atau setidaknya orang kaya yang pernah susah? (catatan: namun sayangnya, tidak semua orang kaya mendapat pencerahan ini). Mengapa banyak orang berkemampuan yang abai penderitaan orang-orang disekelilingnya padahal dengan sedikit berempati saja mereka bisa menyelamatkan kehidupan orang-orang itu?. Mengapa korupsi menjadi trend padahal dengan uang yang dikorupsi itu banyak kehidupan orang-orang bisa dimuliakan?
Orang yang memiliki empati adalah orang yang menganggap sesuatu yang luar biasa bagi orang lain sebagai hal yang luar biasa pula. Orang-orang inilah yang telah menolongku selama ini. Manusia yang menganggap mimpiku untuk melanjutkan ke SMA adalah luar biasa. Manusia yang menganggap mimpi orang miskin sepertiku untuk bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah luar biasa. Manusia yang menganggap bahwa mimpi untuk bisa makan secara layak bagi orang tak berpunya sepertiku adalah luar biasa. Manusia yang menganggap bahwa mendermakan sebagian uang mereka untuk kelangsungan hidupku adalah luar biasa.
Terima kasihku yang tulus terucap untuk manusia-manusia luar biasa ini.
Apalah jadinya kehidupanku tanpa rasa empati mereka…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar