EMPATI…
“Sesuatu yang bagi sebagian orang lain hal
yang biasa, bisa jadi menjadi luar biasa bagi yang lainnya. Suatu peristiwa
yang bagi orang lain hanya sepele, bisa menjadi sesuatu yang maha penting bagi
orang lain…”
Dahulu saya pernah bermimpi
untuk bersekolah di SMA, banyak yang menganggapnya hal biasa bukan? Namun bagi
saya yang hanya anak buruh tani kere, perlu perjuangan berdarah-darah selama
tiga tahun untuk mencapainya. Dahulu waktu saya mesti bekerja dikarenakan usai
lulus SMP tak bisa melanjutkan ke SMA, pernah bermimpi bisa bangun jam 06.00
pagi, biasa bukan? Namun bagi saya hal ini menjadi sesuatu yang luar biasa
dikarenakan bila saya bangun jam 06.00 bisa berarti kehilangan pekerjaan.
Saya dahulu pernah
bermimpi mempunyai sebuah sepeda kayuh untuk membantu memenuhi kebutuhan air
keluarga dengan cara “ngangsu”, sepele bukan? Namun bagi saya tidak sesepele
itu, jangankan membeli sepeda, untuk makanpun kami harus berseling bekatul atau singkong. Terpaksa
saya harus meminjam sepeda kayuh orang dewasa dimana saya harus mengayuh sambil
berdiri. Itupun saya mesti membagi 1 dirigen air pada empunya sepeda, padahal
perlu 2-3 km untuk mendapatkannya.
Bagi yang pernah mengalami, rasa empati
akan mudah terpicu saat orang lain mengalami hal yang sama. Bagi mereka yang
tidak, penderitaan orang lain hanya menjadi omong kosong murahan dalam dunia
“biasa” mereka. Tak sedikitpun rasa mereka bergetar kala melihat orang lain
menderita.
Perbedaan posisi inilah
yang menjadi masalah di sini, di negara ini. Empati menjadi barang mahal.
Mengapa yang cenderung peduli dengan orang susah adalah orang susah, atau
setidaknya orang kaya yang pernah susah? (catatan: namun sayangnya, tidak semua
orang kaya mendapat pencerahan ini). Mengapa banyak orang berkemampuan yang
abai penderitaan orang-orang disekelilingnya padahal dengan sedikit berempati
saja mereka bisa menyelamatkan kehidupan orang-orang itu?. Mengapa korupsi
menjadi trend padahal dengan uang yang dikorupsi itu banyak kehidupan
orang-orang bisa dimuliakan?
Orang yang memiliki
empati adalah orang yang menganggap sesuatu yang luar biasa bagi orang lain
sebagai hal yang luar biasa pula. Orang-orang inilah yang telah menolongku
selama ini. Manusia yang menganggap mimpiku untuk melanjutkan ke SMA adalah luar
biasa. Manusia yang menganggap mimpi orang miskin sepertiku untuk bisa
melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah luar biasa. Manusia yang menganggap
bahwa mimpi untuk bisa makan secara layak bagi orang tak berpunya sepertiku
adalah luar biasa. Manusia yang menganggap bahwa mendermakan sebagian uang
mereka untuk kelangsungan hidupku adalah luar biasa.
Terima kasihku yang
tulus terucap untuk manusia-manusia luar biasa ini.
Apalah jadinya
kehidupanku tanpa rasa empati mereka…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar