Jumat, 24 Januari 2014

SISWA BERJIWA WIRAUSAHA


Tahun 2008 Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pernah meluncurkan program bernama Getuk Nasional atau Gerakan Tunas Kewirausahaan Nasional. Program ini dimaksudkan untuk memobilisasi remaja-remaja SMA agar menjadi wirausaha sekaligus menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini. Apa nilai pentingnya?
Umum diketahui, kesejahteraan penduduk di suatu negara sangatlah dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi yang dipicu oleh kiprah pelaku wirausaha. Dalam sebuah negara yang besar angka pelaku wirausahanya, tingkat pengangguran juga semakin rendah karena banyaknya lapangan pekerjaan yang mampu disediakan kaum wirausaha ini.
Menurut pengusaha sukses Ciputra, Indonesia pada saat ini baru memiliki sekitar 400 ribu wirausahawan atau sekitar 0,18 % dari total penduduk Indonesia. Sebagai perbandingan, di Singapura jumlah wirausahawan mencapai 8,5% dari jumlah penduduk, di Uni Eropa jumlah wirausahawan mencapai 8,0% sedangkan di Amerika Serikat 15,0%. Apabila di Indonesia terdapat wirausaha sejumlah 2% saja dari jumlah penduduk, maka jumlah pengangguran akan menurun secara signifikan. Bisa disimpulkan, upaya untuk menanamkan jiwa wirausaha sejak dini kepada siswa SMA di sekolah dalam jangka panjang akan memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan bangsa ini.

Sayangnya, budaya yang terbangun di sekolah selama ini cenderung memangkas habis potensi wirausaha anak didiknya. Bob Sadino, menunjuk ketidakmampuan sekolah menyemai jiwa wirausaha ini sebagai biang kerok minimnya bakal wirausahawan kampiun di negara ini. Sistem sekolah telah memandulkan kebebasan anak didik untuk mengembangkan dirinya sendiri secara utuh, hingga berimbas pada munculnya rasa takut dan pikiran terbelenggu.
Lihat saja bagaimana jiwa wirausaha sejak SMA ini sempat mengantar Bill Gates menjadi orang terkaya di dunia. Juga sukses Elang Gumilang, seorang pengembang perumahan sukses dengan berbagai penghargaan yang memulai usaha kala duduk di bangku SMA dengan berjualan donat. 

Tak Melulu Soal Duit dan Profit
Sejatinya kewirausahaan tidak hanya bersinggungan dengan persoalan profit semata, atau malah mengajari anak didik untuk gila harta dan miskin etika. Meski akhirnya siswa tak terjun dalam dunia usaha, banyak sikap-sikap mental positif yang berguna bagi kesuksesan hidup dapat ditumbuhkan melalui upaya ini.
Mengutip Geoffry G. Meredith (1996), karakteristik generasi yang bisa dituai lewat penanaman jiwa wirausaha adalah; Pertama, generasi yang berorientasi pada tugas dan hasil. Generasi ini memiliki kebutuhan besar untuk berprestasi. Orientasi yang besar pada hasil membuat generasi ini tidak mudah putus asa atau berkeluh kesah. Kedua, generasi yang berani mengambil resiko dan tak takut salah. Inilah generasi yang cerdas dan berani keluar dari zona nyaman untuk memasuki wilayah baru. Generasi ini tahu betul akan kemampuan yang ia miliki untuk mengambil resiko yang wajar dalam menghadapi  tantangan.
Ketiga, generasi yang memiliki jiwa kepemimpinan. Kewirausahaan mengajarkan anak didik kepemimpinan, keputusan apa yang mesti mereka ambil pada situasi tertentu, dan juga antisipasi apa yang mesti mereka lakukan. Keempat, generasi yang berorientasi ke masa depan, tak hanya kepentingan-kepentingan jangka pendek yang tak ada artinya.
Inilah nilai maha penting dari jiwa wirausaha yang perlu ditanamkan kepada anak didik sejak dini melalui dunia pendidikan. Namun, beranikah sekolah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar